

TANAH UNGKUK, KABUPATEN BEKASI – Maraknya pembuatan website untuk mengembangkan usaha, organisasi atau lembaga secara digitalisasi agar lebih mudah dan cepat dikenal oleh konsumen atau masyarakat, dijadikan salah satu kesempatan bagi para penipu dibidang teknologi informasi.

Selain memudahkan, dengan memiliki situs web atau website tentunya untuk menunjukkan kepada masyarakat atau konsumen bahwa perusahaan atau lembaga tersebut cukup profesional dan dapat dipercaya.

Penawaran pembuatan website di media sosial sangat marak, mulai dari harga ratusan ribu sampai puluhan juta. Mereka menawarkan dengan kemudahan dan cepatnya pelayanan serta harga yang sangat terjangkau, bahkan ada yang menawarkan dengan free konsultasi dan perawatan selama domain tersebut masih aktif,

Tapi sayangnya semua yang ditawarkan itu hanya kebohongan atau hanya sekedar strategi marketing saja alias tidak sesuai dengan kenyataan.

Sebut saja namanya (B), salah satu konsumen pembuatan website dari iklan di media sosial, dia membuat website untuk usahamya dengan harga Rp. 650.000,- untuk 1 tahun dengan domain (com), namun baru berjalan 2 bulan websitenya error tidak bisa dibuka.

Ketika dia menghubungi nomor kontak pembuat website, pihak perusahaan pembuat website tersebut menyatakan bahwa memori usagenya sudah penuh, harus diganti dengan yang unlimited dengan dikenakan biaya tentunya sebesar Rp. 350.000,- untuk satu tahun.

Setelah dia bayar melalui transfer ke nomor prekening perusahaan pembuat website tersebut, kemudian dia mendapat kabar bahwa websitenya terkena virus malware, penyerangan dari hacker Jepang dan solusinya harus di instal ulang.

Karena demi website yang sudah dikenal dan di share ke para konsumen atau lembaga rekanan usahanya, maka dia pun mengikuti saran perusahaan pembuat website tersebut dengan catatan, data yang sudah ada dan di share tidak hilang.

Sampai berita ini diturunkan, situs web atau website (B), masih belum juga bisa dioperasikan, karena masih sedang dalam proses perbaikan katanya.

“Pokoknya hati – hati dah kalau membuat website via online, cukup saya aja kali ya yang mengalaminya,” ujar R dengan wajah penuh kekesalan dan kekecewaan kepada awak media tvnewsindependen.id di kantornya yang berada diwilayah Bekasi.
Penulis : Redaksi
Redaktur : Nisa

