

KABUPATEN BEKASI – Hasil test DNA dan Tesis KH. Imaduddin Utsman membuktikan kebohongan klan Ba’alawi yang mengaku cucu Nabi Muhammad SAW. 180 habib yang sudah melakukan test DNA di Yaman dari klan Ba’alawi menunjukkan hasil bahwa DNA mereka berbeda dengan DNA Nabi Muhammad SAW.

Hasil test DNA ini menambah bukti dan menambah semakin maraknya penentangan yang terjadi dibeberapa daerah di seluruh wilayah Indonesia atas penolakan kepada para Habib yang mengaku cucu Nabi Muhammad SAW untuk mengisi acara sholawatan dan ceramah.

Mereka ditolak bukan saja karena mengaku sebagai cucu Nabi Muhammad SAW, tetapi diantaranya karena pengajian atau ajaran para habib tersebut dinilai sudah menyimpang dari ajaran Islam dan penuh provokasi.

Salah satu contoh ajaran mereka adalah walaupun tidak ibadah, walaupun suka maksiat, jika cinta para habib pasti masuk surga.

Tidak hanya itu, pengajian para habib juga tidak lain hanya melakukan sholawatan, mereka jarang sekali mengkaji kitab kuning atau mengkaji tafsir Al Qur’an. Bahkan kebanyakan mereka hanya mengagung-ngagungkan nenek moyagnya saat berceramah dan sholawatan.

Selain itu, tidak jarang mereka mengajarkan sesuatu yang bersifat takhayul contohnya; ada dari keturunan mereka yang melakukan 70 kali mi’raj bertemu Allah SWT langsung dalam sehari.

“Mereka itu hanya imigran Yaman yang mengaku-ngaku cucu Nabi Muhammad SAW untuk mebodohi dan mengambil keuntungan dari rakyat Indonesia hanya untuk memperkaya diri dan kepentingan pribadi,” kata Bang Ichsan kepada awak media tvnewsindependen.id.

Atas nama agama dan Nabi Muhammad SAW, dengan mudahnya membodohi rakyat Indonesia untuk kepentingan dan memperkaya diri sendiri dan para pengikutnya yang biasa disebut muhibin mereka jadikan budak dan sapi perahan.
Penulis : Redaksi
Redaktur : Nisa

